Kuliah:
Seni memindahkan informasi dari buku catatan dosen ke buku catatan mahasiswa tanpa melalui otak kedua belah pihak.
Konferensi:
Kebingungan seseorang dikalikan dengan jumlah peserta.
Ruang Konferensi:
Sebuah tempat di mana semua orang bicara, tidak seorangpun mendengar, dan sesudahnya setiap orang bilang tidak setuju.
Komite:
Individu-individu yang tidak bisa melakukan apa-apa secara individu dan duduk untuk memutuskan bahwa tidak ada yang bisa dilakukan secara bersama-sama.
Kantor:
Sebuah tempat di mana kamu bisa rileks setelah menjalani hidup rumah tangga yang berat.
Menguap:
Satu-satunya waktu di mana sebagian dari para suami bisa membuka mulutnya.
Kompromi:
Seni membagi kue dengan cara tertentu sehingga tiap orang percaya bagiannyalah yang paling besar.
Air mata:
Tekanan hidrolis yang dengannya kekuatan tekad yang maskulin dikalahkan oleh kekuatan air yang feminin.
Klasik:
Sebuah buku yang dipuji orang-orang, tapi tidak dibaca.
Senyum:
Sebuah garis melengkung yang bisa meluruskan banyak hal.
Dst.:
Sebuah tanda yang membuat orang lain percaya kamu tahu lebih banyak daripada yang sebenarnya.
Pengalaman:
Sebutan yang diberikan para pria untuk kesalahan-kesalahannya.
Bom Atom:
Penemuan yang mengakhiri semua penemuan.
Diplomat:
Seseorang yang mengatakan kepadamu “Go to hell!” dengan cara sedemikian memikatnya hingga kamu benar-benar merasa ingin ke sana.
Oportunis:
Seorang yang akan mulai mandi kalau dia tidak sengaja terjatuh kedalam sungai.
Optimis:
Seorang yang ketika sedang melayang jatuh dari puncak Monas masih bisa bilang, “Lihat, kan? Aku masih belum terluka.”
Kriminal:
Seseorang yang tidak beda sama sekali dengan semua orang, kecuali bahwa dia tertangkap.
Boss:
Seorang yang datang cepat ketika kamu terlambat, dan nongol siang ketika kamu datang lebih pagi.
Politisi:
Seorang yang mengguncang-guncang genggaman tanganmu sebelum pemilihan dan mengguncang-guncang keyakinanmu sesudahnya.
Dokter:
Seseorang yang membunuh sakitmu dengan pil, lalu membunuhmu dengan tagihan.